Sambut Hari Kartini 2024, Brand Perawatan Kulit Ini Umumkan Dukungan pada Perkembangan Cricket Putri di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Brand perawatan kulit NEUTROGENA Indonesia mengumumkan kelanjutan dari dukungan mereka terhadap perkembangan olahraga cricket di Tanah Air, khususnya cricket putri, dengan menjadi sponsor turnamen Kartini Cup 2024. Akan digelar pada 20 hingga 29 April 2024, NEUTROGENA Indonesia berharap Kartini Cup tak hanya menjadi panggung bagi para atlet putri muda untuk menunjukkan kemampuan, melainkan juga ajang yang dapat menyebarkan semangat emansipasi wanita di bidang olahraga.
Kartini Cup merupakan turnamen cricket putri yang diadakan setiap tahun pada Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan kepada RA Kartini.
“Dengan mendukung turnamen Kartini Cup 2024, NEUTROGENA Indonesia berharap dapat membantu menghadirkan wadah bagi para wanita muda di Indonesia untuk menembus batasan sosial, mengasah kemampuan leadership dan team work, serta membangun kepercayaan diri, baik didalam maupun di luar lapangan cricket," kata Zaskia P. Setiyasari, Skin Health Lead Kenvue Indonesia, perusahaan yang menaungi NEUTROGENA Indonesia, melalui siaran pers belum lama ini.
Terkait dengan emansipasi dan pemberdayaan wanita dalam bidang olahraga, cricket memiliki sejarah yang tercermin dalam penyelenggaraan Piala Dunia Cricket Wanita pertama yang diadakan di Inggris pada 1973 atau dua tahun sebelum Piala Dunia Cricket Pria diadakan. Hal ini menandai momen penting dalam sejarah cricket, di mana kontribusi atlet wanita mendapat pengakuan di panggung internasional.
Cricket pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Awalnya, olahraga ini dimainkan oleh komunitas Eropa di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta (Batavia), Surabaya, dan Bandung. Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, minat terhadap cricket khususnya di kalangan remaja putri di Indonesia mulai mengalami peningkatan. Beberapa klub cricket pun mulai aktif dalam mengadakan program-program untuk merekrut dan melatih atlet cricket putri.
Dalam hal prestasi, Tim Nasional Putri Indonesia pernah menorehkan kebanggaan sebagai peraih medali emas di SEA Games 2023 dan berhasil bermain di Piala Dunia Putri U-19 2023. Pencapaian ini membawa Indonesia berada di peringkat 20 besar dunia.
“Penyelenggaraan turnamen tingkat nasional seperti Kartini Cup merupakan bagian dari perjuangan membawa tim cricket putri Indonesia dalam mengembangkan kemampuan sekaligus menunjukkan kekuatan mereka," kata Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Abhiram Singh Yadav.
"Perjalanan para atlet cricket putri untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional yang inspiratif ini dapat membuka pintu bagi generasi penerus untuk berani bermimpi dan mencapai lebih. Bukan tidak mungkin, jika suatu hari nanti, Indonesia melahirkan sosok legendaris seperti Rachael Heyhoe-Flint ataupun Mithali Raj,” lanjutnya.
Dengan menggelar turnamen ini, PCI bersama Kenvue berupaya menghadirkan narasi baru tentang pemberdayaan, ketahanan, dan keunggulan di kalangan wanita muda di Indonesia.
Kartini Cup merupakan turnamen cricket putri yang diadakan setiap tahun pada Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan kepada RA Kartini.
“Dengan mendukung turnamen Kartini Cup 2024, NEUTROGENA Indonesia berharap dapat membantu menghadirkan wadah bagi para wanita muda di Indonesia untuk menembus batasan sosial, mengasah kemampuan leadership dan team work, serta membangun kepercayaan diri, baik didalam maupun di luar lapangan cricket," kata Zaskia P. Setiyasari, Skin Health Lead Kenvue Indonesia, perusahaan yang menaungi NEUTROGENA Indonesia, melalui siaran pers belum lama ini.
Terkait dengan emansipasi dan pemberdayaan wanita dalam bidang olahraga, cricket memiliki sejarah yang tercermin dalam penyelenggaraan Piala Dunia Cricket Wanita pertama yang diadakan di Inggris pada 1973 atau dua tahun sebelum Piala Dunia Cricket Pria diadakan. Hal ini menandai momen penting dalam sejarah cricket, di mana kontribusi atlet wanita mendapat pengakuan di panggung internasional.
Cricket pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Awalnya, olahraga ini dimainkan oleh komunitas Eropa di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta (Batavia), Surabaya, dan Bandung. Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, minat terhadap cricket khususnya di kalangan remaja putri di Indonesia mulai mengalami peningkatan. Beberapa klub cricket pun mulai aktif dalam mengadakan program-program untuk merekrut dan melatih atlet cricket putri.
Dalam hal prestasi, Tim Nasional Putri Indonesia pernah menorehkan kebanggaan sebagai peraih medali emas di SEA Games 2023 dan berhasil bermain di Piala Dunia Putri U-19 2023. Pencapaian ini membawa Indonesia berada di peringkat 20 besar dunia.
“Penyelenggaraan turnamen tingkat nasional seperti Kartini Cup merupakan bagian dari perjuangan membawa tim cricket putri Indonesia dalam mengembangkan kemampuan sekaligus menunjukkan kekuatan mereka," kata Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Abhiram Singh Yadav.
"Perjalanan para atlet cricket putri untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional yang inspiratif ini dapat membuka pintu bagi generasi penerus untuk berani bermimpi dan mencapai lebih. Bukan tidak mungkin, jika suatu hari nanti, Indonesia melahirkan sosok legendaris seperti Rachael Heyhoe-Flint ataupun Mithali Raj,” lanjutnya.
Dengan menggelar turnamen ini, PCI bersama Kenvue berupaya menghadirkan narasi baru tentang pemberdayaan, ketahanan, dan keunggulan di kalangan wanita muda di Indonesia.
(tsa)